Tiket Pesawat Online

Bisnis Tiket Pesawat - http://www.tiket-network.com/?ref=sopokopi.

Medan Rental Car

Rental mobil di Medan, hubungi Abang Ido 081375884432 - Tirtanadi.com.

Tambang Batubara

Strip Coal Mining - kliktambang.blogspot.com.

Mineral

Kristal Fluorapophyllite - kliktambang.blogspot.com.

Coal Mining

Flathead coal mining - kliktambang.blogspot.com.

Sunday, November 28, 2010

UJI MEKANIKA BATUAN IN-SITU

1.2.1. Block Shear Test

1.2.2. Rock Loading Test (Jacking Test)

1.2.3. Insitu Triaxial Compression Test

SAMPLING BATUBARA

SAMPLING

•       Bagaimana, cara pengambilan contoh

•       Berapa banyak, berat dan volume

•       Dimana, lokasi dalam suatu lapisan

 

TARGET SAMPLING

•       Informasi kualitas

•       Informasi sifat teknis

•       Perhitungan cadangan

•       Informasi dasar perencanaan tambang

•       dll

 

PREPARASI CONTOH

•       Yang perlu diperhatikan:

Ø  Kelembapan/kandungan air

Ø  Besar butir

Ø  Berat

•       Tahapan:

Ø  Pengeringan

Ø  Pengecilan

Ø  Pengayakan

Ø  Pencampuran

Ø  Pembagian





CONTOH BATUBARA

•       Contoh Satuan, satu contoh mewakili satu posisi

•       Contoh komposit, campuran dari beberapa contoh satuan

•       Contoh keping, contoh yang  diambil hanya pada satu titik saja

•       Contoh pembagian, contoh hasil pembagian (saat preparasi

•       Conoth siap analisis, hasil pengecilan dari conoth laboratorium, mempunya ukuran sesuai kebutuhan analisis

 

QUALITY CONTROL & STOCKPILE MANAGEMENT

QUALITY CONTROL

Adalah management pengendalian kualitas batubara dari mulai data geology sampai batubara tersebut dikirim kepada end user.

 

GEOLOGY – MINE PLANNING – PRODUCTION – BARGING – PENGAPALAN



STOCKPILE MANAGEMENT

Adalah management pengelolaan penyimpanan batubara produksi di stockpile yang mempertimbangkan faktor-faktor kualitas maupun karakteristik batubara.





QUALITY CONTROL

Quality Control di suatu perusahaan tambang merupakan tanggung jawab semua bagian dari mulai Geology sampai Shipping. Tanpa keterlibatan semua bagian tersebut, tidak akan pernah tercapai penyelenggaraan pengendalian mutu atau quality control yang baik.

GEOLOGI BATUBARA INDONESIA

Cekungan Batubara

Indonesia Barat

Lempeng India Australia bergerak ke utara menumbuk Lempeng Eurasia

Terbentuk Cekungan Tersier:

  • Paleogen             : Intramontana Basin, Continental Margin

  • Neogen                                : Foreland/Backdeep, Interdeep, Delta


Cekungan yang penting untuk batubara:

  • Laeogen Intercontinental Basin

  • Neogen Foreland Basin?Backdeep

  • Neogen Delta Basin


Batubara Paleogen terendapkan sebelum Transgresi dan Batubara Neogen terendapkan sesudah Regresi

Intramontana dan Foreland Basin berkembang di Sumatera, Kalimantan dan Jawa (yang di Jawa relatif kecil).

Delta terbentuk di Kaltim akibat Spreading Centre selat Makasar.

Di Jawa terjadi sedimentasi teristrial hanya di bagian barat saja (Pra Transgresi). Di bagian tengah dan timur sedimen marine langsung terendapkan di ayas batuan dasar pra-tersier.

Di Kalimantan Bagian Tenggara ada ckungan intermontana dengan sedimen darat.

Endapan Batubara paleogen yang terpeting

o   Ombilin (Sumbar)

o   Bayah (Jabar)

o   Pasir ( Kalimanatan Bagian Tenggara)

o   Pulau Sebuku (Kalimantan)

o   Melawai (Kal-Bar)

o   Sul-Sel

Cirinya:

o   Penyebaran terbatas (oleh graben)

o   Pengendapan bersamaan dengan aktivitas tektonik

o   Ketebalan bervariasi dan banyak lapisan

o   Selalu berkaitan dengan busur vulkanik

o   Hampir semua Autochton

Secara umum terjadi sedimentasi Neogen hanya pada Beckdeep. Siklus regresi berawal pada Miosen tengah, sedimentasi berubah dari laut dalam, laut dangkal, paludal, delta, kontinental. Sedimentasi berakhir pada Plio-Pleistosen. Dalam siklus regresi ini juga terjadi pengendapan batubara yang penyebarannya relatif luas.

Di cekungan Barito regresi sangat intensif (Warukin dan Dahor Formation) yang terendapkan langsing di atas Karbonat pada phase transgresi (Berai formation).

Pengendapan batubara pada cekungan Delta berbeda dengan pengendapan pada masa regresi di Sumatera. Cekungan Delta di Kaltim (Kutai dan Tarakan) Pengendapan langsung terjadi di atas Transgresi Eosin (karena perkembangan Delta)

Batubara Mahakam terendapkan pada:

o   Formasi Paluan dan Formasi Pulubalang (miosein Awal)

o   Formasi Balikpapan dan Kampung Baru (Miosin Pliosen)

Fasies Lingkungan Pengndapan Batubara

Faktor-Faktor Penentu Fasies Batubara

• Tipe Pengendapan

– Autochtonous

Berkembang dari tumbuhan yang ketika tumbang akan membentuk gambut di tempat dimana tumbuhan itu pernah hidup tanpa adanya proses transportasi yang berarti.

– Allochtonous

Terendapkan secara detrital dimana sisa-sisa tumbuhan hancur dan tertransportasi kemudian terendapkan di tempat lain. Lebih banyak mengandung mineral matter (abu).

• Rumpun Tumbuhan Pembentuk

– Daerah air terbuka dengan tumbuhan air

– Rawa ilalang terbuka

– Rawa hutan

– Rawa lumut

• Lingkungan Pengendapan

– Telmatis/Terestrial

– Limnik

– Marine

– Ca-rich

• Persediaan Bahan Makanan

– Eutrofik

– Mesotrofik

– Oligotrofik

• PH, Aktivitas Bakteri, dan Sulfur

–  Bakteri hidup dengan baik pada kondisi netral (pH 7 – 7,5), jika makin asam maka bakteri akan makin sedikit dan struktur kayu akan terawetkan dengan lebih baik.

– Bakteri sulfur mempunyai peran khusus pada gambut (lumpur organik) untuk membentuk pirit atau markasit singenetik dengan adanya sulfat dalam gambut tersebut.

• Temperatur

– Pada iklim yang hangat dan basah membuat bakteri hidup dengan baik sehingga proses kimia akibat bakteri bisa berjalan baik.

Jenis-Jenis Rawa Gambut Dilihat dari Rumpun Tumbuhan Pembentuk

- Bog, yaitu sebagai lokasi rawa yang banyak ditumbuhi oleh tanaman lumut atau tanaman merambat yang miskin kandungan makanan.

Fen, yaitu lokasi rawa yang kaya akan tumbuhan perdu dan beberapa jenis pohon lainnya. Umumnya terletak pada lingkungan yang ombrogenik yaitu transisi antara daerah yang selalu melimpah kandungan air dengan daerah yang terkadang kering.

Marsh, yaitu rawa yang didominasi oleh tumbuhan perdu atau tanaman merambat yang sering terdapat di sekitar pinggir danau atau laut.

Swamp, yaitu daerah basah pada iklim tropis hingga dingin yang tumbuh rawa yang didominasi tanaman berkayu.

Jenis-Jenis Rawa Gambut Dilihat dari Kondisi Suplai Air (Diessel, 1992)

 

Determinants of Coal facies

• Precipitation type
- Autochtonous
Developing from the plant when it collapsed to form peat in places where plants have lived without any means of transport process.
- Allochtonous
Deposited in detrital where the remains of plants were destroyed and tertransportasi then deposited elsewhere. Contain more mineral matter (ash).

• Forming Plant Genetic
- Regional open water with aquatic plants
- Swamp reeds open
- Swamp Forest
- Swamp moss

• Environmental Precipitation
- Telmatis / Terrestrial
- Limnik
- Marine
- Ca-rich

• Inventories of Food
- Eutrofik
- Mesotrofik
- Oligotrofik

• pH, bacterial activity, and Sulfur
- Bacteria live well in neutral condition (pH 7 - 7.5), if more acid then the bacteria will be less and less and the wooden structure will be preserved better.
- Sulfur bacteria have a special role in the peat (organic mud) to form pyrite or markasit singenetik in the presence of sulphate in the peat.

• Temperature
- On a warm and wet climate create a good life bacteria so that the chemical process due to the bacteria can work well.





Types of Peat Swamp Viewed from Plants Forming Clumps
- Bog, named as the location of the swamp moss overgrown by plants or vines that poor content of food.
- Fen, was the location of marsh that is rich in plant shrubs and a few other tree species. Generally located on the ombrogenik environment that is always a transition between areas with abundant water content which sometimes dry areas.
- Marsh, the marsh vegetation dominated by shrubs or vines that are often found around the edge of the lake or sea.
- Swamp, the wet areas in tropical climates to cool growing woody plant-dominated marsh.



Types of Conditions Seen Peat Swamp Water Supply (Diessel, 1992)