Tiket Pesawat Online

Bisnis Tiket Pesawat - http://www.tiket-network.com/?ref=sopokopi.

Medan Rental Car

Rental mobil di Medan, hubungi Abang Ido 081375884432 - Tirtanadi.com.

Tambang Batubara

Strip Coal Mining - kliktambang.blogspot.com.

Mineral

Kristal Fluorapophyllite - kliktambang.blogspot.com.

Coal Mining

Flathead coal mining - kliktambang.blogspot.com.

Tuesday, February 28, 2012

Penentuan Harga Batubara Untuk Pembangkit Listrik Mulut Tambang

Dalam rangka penyediaan listrik tenaga listrik yang berkesinanmbungan maka diperlukan formula harga batubara untuk pembangkit listrik mulut tambang. Hal ini terutama untuk menjamin ketersediaan batubara bagi pembangkit listrik mulut tambang yang akan mulai beroperasi di tahun 2012.

PLTU mulut tambang merupakan pembangkit yang dibangun didekat lokasi tambang. Dengan begitu maka harga batubara mulut tambang akan lebih murah karena tidak memerlukan ongkos angkut yang terlalu mahal.

Indonesia Harusnya Mampu Menjadi Superpower Panas Bumi

SELASA, 28 FEBRUARI 2012 08:36 WIB

JAKARTA — Saat ini, total penyediaan energi nasional mencapai 1.177 juta setara barel minyak. Sumber energi yang digunakan pun masih sangat didominasi oleh bahan bakar fosil yaitu 95 persen. Energi terbarukan masih dipandang sebagai energi alternatif, dimana pemanfaatannya hanya 5 persen dari total penyediaan energi nasional. Melihat kenyataan tersebut, Direktur Konservasi Energi, Maryam Ayuni mengatakan berdasarkan data historis penyediaan dan pemanfaatan energi selama 20 tahun, angka konsumsi energi Indonesia terus meningkat rata-rata sebesar 6 persen per tahun.”Belum lagi rasio elektrifikasi yang belum mencapai 70 persen ini akan menambah angka pertumbuhan konsumsi energi,”ujar dia saat membacakan sambutan Dirjen EBTKE, pada acara Pembukaan Indonesia Green Energy Forum PT. PJB, belum lama ini.

Dengan kondisi seperti ini, lanjut Maryam, merupakan tantangan bagi semua pihak khususnya  PT Perusahaan Listrik Negara (PLN persero) untuk menyediakan pasokan energi yang cukup guna mendukung pertumbuhan tersebut. “Saat ini penyediaan energi masih sangat bergantung pada energi fosil yang bersifat tidak terbarukan atau tidak dapat diperbaharui,”paparnya.

Sebagai contoh minyak bumi, dimana dalam 23 tahun ke depan Indonesia diperkirakan akan kehabisan minyak bumi bila tidak ditemukan cadangan baru. Sementara disisi lain, penggunaan energi fosil juga akan berdampak pada lingkungan, dimana saat ini telah terjadi perubahan iklim di seluruh belahan dunia dan dampaknya pun sudah terasa terutama bagi para petani yang sangat bergantung pada iklim. “Perubahan iklim ini terjadi akibat polusi CO2 yang sudah terlalu tinggi,”kata Maryam.

Maryam menjelaskan, tidak hanya aspek ketersediaan dan dampak lingkungan, hal lain yang perlu diperhatikan adalah harga energi di Indonesia yang masih ditopang oleh subsidi, sementara disisi lain besaran subsidi relatif terus meningkat setiap tahun. “Dengan semakin terbatasnya jumlah energi fosil dunia, diperkirakan bahwa harga energi fosil dunia akan terus naik sehingga akan semakin membebani anggaran negara dengan subsidi,”tegas Maryam.

Fakta ini, kata dia, akan membuat siapapun risau dengan masa depan pengelolaan energi apabila Indonesia terus bergantung pada energi fosil, namun hal tersebut tidak perlu dikhawatirkan karena Indonesia diberi anugerah berupa kekayaan sumber energi yang lain, yaitu energi baru dan energi terbarukan.

“Indonesia memiliki sumber daya air, panas bumi, mikrohidro, biomassa, surya, angin, arus laut, dan nuklir yang belum dimanfaatkan secara optimal,”tuturnya.

Sumber energi tersebut yaitu gas bumi, dan alternatif lainnya adalah panas bumi, dimana Indonesia dikaruniai potensi panas bumi terbesar di dunia namun bukan negara terbesar dalam hal memanfaatkan potensi tersebut. Dengan potensi sebesar itu, seharusnya mampu menjadi negara yang unggul dan menjadi superpower dalam pengembangan panas bumi.

Disisi lain, dari sisi konsumen energi, ternyata masih banyak potensi penghematan energi yang dapat dilakukan. “Ini juga peluang untuk meningkatkan kapasitas penyediaan energi. Jadi, upaya pengembangan energi hijau tidak hanya dilakukan melalui pemanfaatan sumber energi baru terbarukan dan fosil bersih, melainkan juga peningkatan efisiensi di seluruh tahapan pengelolaan energi,”pungkasnya. (FT)

Wednesday, February 22, 2012

Cadangan Batubara RI Akan Habis dalam 80 Tahun

Saturday, February 18, 2012

HBA FOR FEB 2012, CLIMBS 2.09 PERCENT AND REACHED US$ 111.58 PER TON

COALspot.com - The Indonesian coal reference price for February climbs 2.09 percent to US$111.58 per ton after losing past three months.   The government has sets the February 2012, HBA at US$ 111.58 Per ton for spot sales in the period from 1 - 29 February 2012.

For the term contract price, the average reference price (HBA) of the three months. 50 percent of the latest available month HPB, 30% of one month preceding HPB and 20% of two-month earlier HPB.

The February price is 2.1 percent higher than January 2012 price but 12.2 percent below February 2011 (US$ 127.05).

The government of Indonesia has been publishing a monthly coal reference price (HBA) since February  2010 to be used by coal producers for all future spot and term contracts. However, since September 2011, the government has fully implemented the HPB price mechanism for Indonesian coal.

Coal reference price (HBA), the price has calculated based on a monthly average (previous month) of the Indonesia Coal price Index (ICI-1), Platts-1, Newcastle Export Index (NEX)  and the New Castle Global Coal Index (GC) from the previous month. Assessment basis of coal price reference was calculated considering coal with GCV (GAR)  6,322 kcal/kg, Total Moisture (arb) 8.00%, Total Sulphur (arb) 0.8%, Ash Content (arb)15.00% and  delivery free on Board (FOB) Vessel basis spot & term contracts.

Government also declaring reference price for eight brands of Indonesian coal, which are most commonly traded in the market. The price marker is used to calculate other 53 coal types with a quality similar to the coal price markers.

The coal reference price, which has been established to fulfill the requirement of mining law 04/2009 and latest ministerial decree 17/2010 and also aims to increase government revenue from royalties from coal producers.

Thursday, February 16, 2012

mengenal coal water mixture

Sunday, February 12, 2012

10th Annual Coal Markets

21-24 februari 2012

RESORT WORD SENTOSA, SINGAPORE

Selain Freeport, Lahan Inco Pasti Berkurang

JAKARTA. Pemerintah menegaskan selain PT Freeport Indonesia, lahan konsesi nulik PT Inco Indonesia juga pasti akan dikurangi. Pengurangan lahan konsesi ini akan dituangkan dalam kontrak renegosiasi tambang terbaru.

Direktur Jenderal Mineral dan Batubara Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Thamrin Sihite mengatakan, putusan pengurangan lahan itu dengan mempertimbangkan sisa masa kontrak Inco dan produksi per hari yang disetujui pemerintah. "Inco pasti akan berkurang luas wilayahnya," ujarnya, Rabu (11/1).

Sayangnya, Thamrin enggan menjelaskan secara detil, luas lahan konsesi Inco yang akan berkurang. Dia juga enggan mengungkapkan luas. Inco dan total produksi yang disetujui pemerintah.

Yang jelas, selain soal luas wilayah konsesi, pemerintah juga sedang menego ulang perhitungan royalti Inco. Saat ini, kata Thamrin besaran royalti Inco berdasarkan tonase produksi.

Sementara pemerintah ingin agar dasar perhitungan royalti juga berdasarkan persentase serta memasukkan faktor harga pasar. "Sehingga kalau harga nikel naik artinya penjualan naik, persentasenya naik dan royalti pemerintah lebih besar," jelas Thamrin.

Berdasarkan catatan Indonesian Mining Association, Inco merupakan satu dari sepuluh perusahaan tambang pemegang Kontrak Karya (KK) dan Perjanjian Karya Pengusahaan Pertambangan Batubara (PKP2B) yang saat ini memiliki luas lahan dj atas 100.000 hektare (ha).

Pemerintah juga kini sedang mengevaluasi perusahaan tersebut,
Inco menurut Direktur Eksekutif IMA, Syahrir AB memiliki luas lahan 190.513 hektare. Ia bilang dari sepuluh hanya tiga perusahaan yang merupakan anggota IMA. Yakni Inco, Berau dan Freeport. "Ketiganya sudah menyampaikan rencana jangka panjang produksi ke ESDM, ujarnya. Petrus Dabu

Sumber : Kontan, 12 Januari 2012

Summly: A simple way to browse and search the web

Friday, February 10, 2012

THE 2nd "COAL MINING LEGAL AND BUSINESS FORUM & EXPO 2012"

THE 2nd "COAL MINING LEGAL AND BUSINESS FORUM & EXPO 2012"
SPEAKERS
Dr. Ir. Thamrin Sihite, ME, Direktur Jenderal Mineral dan Batubara KESDM
Bambang Soepijanto, Direktur Jenderal Planologi Kementerian Kehutanan
Ir.Dede Ida Suhendra M.Sc, Direktur Pembinaan Pengusahaan Mineral Direktorat Jenderal Mineral dan Batubara
Ir. Hudoyo, MM, Direktur Penggunaan Kawasan Hutan Kementerian Kehutanan
And Many More

UNLOCKING SUMATRA COAL POTENTIAL

WEDNESDAY - THURSDAY, FEBRUARY 8 - 9, 2012, | JW MARRIOT HOTEL JAKARTA


INVITED SPEAKERS


Jero Wacik, Minister of Energy and Mineral Resources


Alex Noerdin, Governor of South Sumatra


Hasan Basri Agus, Governor of Jambi


Nur Pamudji, President Director, PT PLN


Dr. R. Sukhyar, Head of Geological Agency, Ministry of Energy and Mineral Resources


Boy Thohir, President Director, PT Adaro Energy Tbk


Widhi Hartono, President Commissioner, Servo Group


And many more

Monday, February 6, 2012

Roadmap industri & cita-cita Bung Karno

Pada masa Bung Karno, kemunculan industri manufaktur modern ditandai dengan berdirinya dua megaproyek industri dasar yakni pabrik Baja Trikora pada 1962-kini bernama PT Krakatau Steel-dan Semen Gresik pada 1953.

Pengerjaan pabrik Baja Trikora dipercayakan kepada para ahli Rusia sedangkan Semen Gresik mulanya dikerjakan oleh Kellogg Amerika Serikat, sebagai pemilik teknologi. Bung Karno saat itu berharap kedua perusahaan itu menjadi pilar pertumbuhan ekonomi nasional.

Namun, cita-cita itu sekarang tampaknya semakin mengawang-awang karena kekayaan alam Nusantara yang melimpah tidak dimanfaatkan sebesar-besarnya untuk kesejahteraan rakyatnya sendiri. Minyak, gas, batu bara, dan hasil bumi justru diangkut untuk kemakmuran bangsa lain dengan cara diekspor.

Pabrik-pabrik yang dibangun di masa Orde Lama itu akhirnya semakin renta dimakan usia sedangkan alih teknologinya tidak pernah berjalan.

Kondisi yang sangat kontras terjadi di Semenanjung Korea. Pohan Iron and Steel Corporation (Posco) dalam tempo tidak lebih dari empat dasawarsa menjadi salah satu pemain baja terbesar di dunia. Padahal, jarak kelahirannya tidak jauh setelah KS didirikan. Sejak krisis ekonomi 1998, pertumbuhan industri manufaktur malah semakin terjerembap. Pada 10 tahun menjelang krisis (1987?1996), sektor manufaktur tumbuh rata-rata 12% per tahun atau 5 poin lebih tinggi dari pertumbuhan PDB saat itu sebesar 6,9%.















































Rata-rata peran sektor manufaktur terhadap produk domestik bruto (PDB)
Pertumbuhan(1987–1996)(2000–2008)(2004–2008)20082009
PDB6,95,25,76,14,6
Manuafktur–totalt/t4,74,83,7t/t
Manufaktur nonmigas12,05,75,64,01,5
Peran terhadap PDB1,91,41,41,00,4

Sumber: Kadin, diolah

Namun, pascakrisis (2000?2008), pertumbuhan sektor ini melambat menjadi rerata 5,6% per tahun. Posisi tersebut lebih rendah dibandingkan dengan rerata pertumbuhan PDB sebesar 5,7% per tahun. Peran industri manufaktur lambat laun makin tergeser oleh sektor jasa.

Ujung-ujungnya, para pebisnis menilai pemerintah cenderung lalai mendorong penguatan struktur industri manufaktur mengingat pascakrisis 1998 pertumbuhan industri terus menurun.

?Sebenarnya industri tetap bisa tumbuh tanpa campur tangan pemerintah. Namun, akselerasinya akan jauh lebih cepat jika pemerintah serius memberi dukungan lewat kebijakan yang proporsional,? kata Ekonom Institute for Development of Economics and Finance Iman Sugema.

Sumber pertumbuhan

Meskipun pertumbuhan manufaktur terus menurun, pangsa produk hasil industri dalam total ekspor nonmigas masih sangat dominan. Pada 2008, kontribusi manufaktur terhadap total ekspor nonmigas mencapai 82% atau senilai US$108 miliar. Pada 5 tahun terakhir (2004?2008) ekspor produk industri tumbuh rerata 16,7% per tahun.

Crude palm oil (CPO), tekstil dan garmen, karet olahan, produk kayu, dan alat listrik menjadi kontributor utama (lebih dari 50%) terhadap ekspor produk manufaktur.

Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia juga mencatat sepanjang 2004?2008, industri alat angkut, mesin dan peralatan, termasuk di dalamnya industri elektronik dan komponennya mulai mampu menjadi pendorong utama pertumbuhan industri. Sebesar 3,4 poin dari 5,6% pertumbuhan manufaktur bersumber dari sektor-sektor ini.

Kelompok lain yang juga berperan penting dalam mendorong pertumbuhan adalah industri makanan minuman, pupuk, kimia, barang karet, pertekstilan, dan alas kaki. Penurunan ekspor yang terjadi di sektor pertekstilan dan alas kaki diperkirakan segera bangkit kembali sejalan dengan pulihnya ekonomi dunia.

Wakil Ketua Umum Kadin Indonesia Bidang Industri, Riset dan Teknologi Rachmat Gobel mengatakan klaster-klaster industri pendorong pertumbuhan tersebut harus diprioritaskan dengan penyusunan berbagai kebijakan yang terencana dan terintegrasi.

?Kita masih berpeluang menjadi negara industri maju dan bangsa niaga yang tangguh jika 10 sektor industri yang masuk dalam klaster industri unggulan diberdayakan optimal. Ini bukan mimpi,? kata Gobel saat pemaparan Roadmap 2015 dan Visi 2030 Industri Nasional, baru-baru ini.

Kesepuluh klaster industri unggulan itu terbagi atas tiga kelompok utama yakni kelompok unggulan pendorong pertumbuhan ekonomi yang terdiri atas industri makanan minuman, pertekstilan dan alas kaki, elektronik dan komponennya, serta alat angkut dan komponennya.

Kelompok unggulan kedua adalah sektor-sektor yang berperan membentuk pendalaman struktur industri seperti industri alat telekomunikasi dan informatika (ICT), industri logam dasar dan mesin serta petrokimia.

Kelompok ketiga adalah sektor unggulan penerima devisa yakni industri pengolahan hasil pertanian, peternakan dan kehutanan. Ada pula sektor industri pengolahan hasil laut dan kemaritiman dan industri berbasis tradisi dan budaya (sektor kreatif).

Lemah

Namun, di tengah semangat menggebu para pelaku industri untuk membangun fondasi industri yang tangguh, sikap para birokrat ternyata dianggap masih sangat lemah dari sisi koordinasi sehingga sering muncul disinkronisasi kebijakan. Keadaan itu diperparah dengan sikap perbankan yang tak berpihak ke sektor riil.

Apabila koordinasi lintas instansi pemerintah yang semrawut tidak segera dibenahi, maka akan semakin banyak kebijakan yang tumpang tindih.

Karena itu, untuk memberi arah kebijakan industri bagi pemerintahan mendatang, Kadin Indonesia tampaknya 'berbaik hati' dengan menyiapkan peta jalan (Roadmap) 2015 dan Visi 2030 Industri Nasional.

Roadmap industri tersebut tidak disusun dalam semalam, tetapi telah melalui serangkaian diskusi dan kajian panjang yang melelahkan dengan melibatkan seluruh stakeholder (pemangku kepentingan) seperti dunia usaha, akademisi, dan pejabat pemerintah.

Roadmap ini selanjutnya akan diserahkan kepada pemerintah, tentu dengan harapan gagasan-gagasan, kepentingan dan keinginan dunia usaha dapat diakomodasi oleh pemerintah.

Pada dasarnya, pemerintah dan dunia usaha ibarat dua sisi koin mata uang sebagai dua hal yang tidak bisa dipisahkan: setara dan sama penting. Jika kepentingan dunia usaha diabaikan niscaya perekonomian negara tidak akan berkembang. Begitu pula jika ekonomi dan kekayaan negara tidak dikelola secara baik dan benar, maka sektor industri tidak akan bisa menopang pertumbuhan perekonomian negara. Jika itu terjadi, pemerintah dan dunia usaha tentu sama-sama repot.

Jadi, tidak ada alasan bagi pemerintahan mendatang untuk mengabaikan dunia usaha, khususnya sektor riil sehingga cita-cita Bung Karno memiliki industri yang kuat dan disegani dunia dapat terwujud. Semoga! (Chamdan Purwoko) (yusuf.waluyo@bisnis.co.id)

Oleh Yusuf Waluyo Jati
Wartawan Bisnis Indonesia


Sumber: Bisnis Indonesia, 17 September 2009

Anak Usaha Adaro Akuisisi Saham Servo Meda

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Anak usaha PT Adaro Energy Tbk (ADRO) yakni PT Alam Tri Abadi (ATA), mengakuisisi 35 persen kepemilikan saham PT Servo Meda Sejahtera (SMS) senilai Rp200 miliar yang sebelumnya dimiliki PT Servo Infrastruktur (IS).

 

"Investasi kami di SMS merupakan bagian dari strategi kami untuk mengulangi kesuksesan bisnis model Adaro Indonesia di Kalimantan Selatan, seiring dengan langkah perusahaan untuk mengakuisisi dan mengembangkan aset tambang batu bara di Sumatera Selatan," kata Presiden Direktur Adaro Energy, Garibaldi Thohir, dalam siaran pers di Jakarta, Kamis.

Ia mengemukakan, transaksi itu membawa Adaro Energy selangkah lebih dekat untuk memiliki dan atau mengendalikan rantai pasokan batu bara yang terintegrasi secara vertikal di Sumatera Selatan.

"Tujuan utama kami adalah untuk memberikan nilai tambah jangka panjang yang berkelanjutan dari batu bara Indonesia, mewujudkan Adaro Energy yang lebih besar dan lebih baik, serta pencapaian visi kami untuk menjadi kelompok perusahaan tambang dan energi Indonesia yang terkemuka," kata dia.

Dijelaskan, penandatanganan akta jual beli dan pemindahan hak atas 35 persen saham itu telah dilakukan pada 10 Oktober 2011. Setelah dilakukannya transaksi itu, pemegang saham SMS menjadi, SI 50 persen, ATA 35 persen, dan PT Bumi Alam Sejahtera (BAS) 15 persen.

Garibaldi mengatakan, transaksi ini bukan merupakan transaksi material maupun transaksi yang mempunyai benturan kepentingan. "Transaksi ini dilakukan untuk menunjang dan mengembangkan kegiatan operasi logistik Adaro Energy dalam bidang batu bara di Sumatera Selatan," katanya.

PT Servo Meda Sejahtera merupakan perusahaan penyedia pelayanan logistik batu bara yang terintegrasi di Sumatera Selatan. Melalui anak perusahaannya, PT Servo Meda Sejahtera memiliki jalan khusus batu bara di Sumatera Selatan yang memberikan layanan pengangkutan batu bara.

Disebutkan, melalui anak perusahaan lainnya, PT Servo Meda Sejahtera memiliki pelabuhan khusus untuk pengangkutan batu bara di pantai sebelah timur Sumatera Selatan yang memberikan layanan pemuatan batu bara ke atas kapal.

Kapasitas Angkutan Batubara Ditingkatkan

PALEMBANG- PT Kereta Api Indonesia Divisi Regional (PT KAI DIVRE) III Sumatera Selatan (Sumsel) akan berupaya meningkatkan kapasitas angkutan batubara menjadi 22,7 juta ton pada 2014.

"Sekarang ini rata-rata angkutan batubara menggunakan kereta api 12,6 juta ton per tahun, akan ditingkatkan hingga 22,7 juta ton pada 2014," kata Kepala Humas PT KAI Divre III Sumsel, Jaka Jarkasih di Palembang, Senin  (19/12).

Dikemukakannya, untuk meningkatkan kapasitas angkutan batubara tersebut, pihaknya memprogramkan pembangunan jalan kereta api dua jalur dari Stasiun Prabumulih hingga ke mulut tambang di Tanjung Enim, Kabupaten Muaraenim, Sumsel.

Pembangunan jalan kereta api (ka) dua jalur tersebut tahap I sudah dimulai sejak tahun lalu dari Stasiun Prabumulih ke Stasiun Penimur sepanjang 20 kilometer (km) sudah selesai.

Selanjutnya diteruskan pembangunan tahap II dari Stasiun Gunung Megang ke Muaraenim sepanjang 30 km, dan tahap III dari Penimur ke Stasiun Gunung Megang sehingga totalnya sepanjang 80 km, katanya.

Menurut dia, pembangunan jalan ka dua jalur tersebut hingga sekarang baru selesai dikerjakan sepanjang total 50 km, berarti masih ada sisa 30 km lagi harus diselesaikan tahap III nanti.

Ia menambahkan, dengan selesainya pembangunan jalan ka dua jalur tersebut, maka angkutan batubara menggunakan ka tidak ada kendala lagi dan volumenya bisa ditingkatkan hingga 22,7 juta ton pada 2014.

Sementara Gubernur Sumsel, H Alex Noerdin mengatakan, pembangunan jalan ka dua jalur tersebut adalah sejalan dengan program pemerintah provinsi.

Pemerintah provinsi telah memprogramkan pembangunan jalan ka dua jalur dengan dukungan proyek pelabuhan laut Tanjung Api-Api yang berlokasi di wilayah Kabupaten Banyuasin, atau sekitar 90 km dari pusat Kota Palembang.

Program proyek pembangunan jalan ka dua jalur dan pelabuhan laut tersebut, tujuannya antara lain untuk meningkatkan kapasitas produksi batubara hingga puncaknya mencapai 100 juta ton per tahun secara bertahap, kata gubernur.

Gubernur Alex Noerdin, setiap kesempatan selalu menyinggung masalah pembangunan jalan ka dan pelabuhan tersebut, karena selama ini produksi batu bara yang dihasilkan PT Tambang Batu Bara Bukit Asam (PTBA) di mulut tambang Tanjung Enim baru rata-rata kisaran 12 juta ton per tahun.

Sementara, cadangan batubara dimiliki Sumsel yang terpendam di perut bumi di wilayah Tanjung Enim dan Kabupaten Lahat serta daerah lainnya mencapai 22,24 miliar ton, katanya.

"Jadi bila hanya mengandalkan angkutan kereta api dan mobil truk dengan dukungan infrastruktur seperti sekarang ini, jumlah cadangan batu bara itu ratusan tahun baru habis, jika tidak diupayakan dengan parogram khusus seperti membangun pelabuhan laut dan jalan ka dua jalur," katanya lagi.

Ia berharap, dengan selesainya pembangunan pelabuhan laut tersebut yang didukung infratruktur jalan ka dan jalan raya memadai, kapasitas produksi batubara akan dapat terus ditingkatkan.(ant/hrb)

Sunday, February 5, 2012

Proyek Konstruksi FeNi Haltim Dimulai







 2 Desember 2011 09:39:12
Proyek Konstruksi FeNi Haltim Dimulai


JUM'AT, 02 DESEMBER 2011 00:00 WIB


Halmahera - Proyek konstruksi Feronikel Halmahera Timur (FeNi Haltim) senilai US$1,6 miliar dimulai. Menteri Koordinator Bidang Perekonomian RI, Hatta Rajasa bersama Direktur Utama Antam, Alwinsyah Lubis secara resmi melakukan seremoni pemancangan tiang pertama proyek yang berlokasi di Halmahera Timur, Maluku Utara, Selasa (30/11/2011). Peresmian proyek FeNi Haltim juga dihadiri oleh Gubernur Maluku Utara dan Bupati Halmahera Timur yang sangat mendukung proyek ini untuk dapat segera direalisasikan dan diharapkan dapat turut membantu pengembangan ekonomi masyarakat setempat di Maluku Utara. Proyek FeNi Haltim adalah salah satu proyek Master Plan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI) untuk Koridor Ekonomi Papua dan Kepulauan Maluku serta merupakan salah satu proyek terbesar saat ini di wilayah Indonesia Timur.

“Konstruksi Proyek FeNi Haltim menandai dimulainya proyek kunci kedua kami di tahun ini setelah di bulan April lalu konstruksi proyek Chemical Grade Alumina (CGA) Tayan dimulai. Proyek ekspansi di bidang pengolahan bijih nikel menjadi feronikel ini juga menunjukkan kompetensi kami untuk bergerak ke arah industri hilir yang memiliki nilai tambah. Proyek FeNi Haltim merupakan proyek strategis Antam dalam upaya untuk terus bertumbuh menjadi korporasi global berbasis pertambangan dengan pertumbuhan sehat dan standar kelas dunia," ujar Direktur Utama PT Antam, Alwinsyah Lubis dalam sambutannya.

Proyek FeNi Haltim merupakan proyek strategis Antam yang bertujuan untuk meningkatkan nilai tambah cadangan nikel Antam melalui kegiatan pengolahan bijih nikel menjadi feronikel. Proyek FeNi Haltim nantinya akan memiliki kapasitas produksi 27.000 ton nikel dalam feronikel dengan commissioning operation diharapkan telah dimulai pada akhir tahun 2014. Proyek FeNi Haltim akan dikembangkan oleh anak perusahaan (entitas anak) Antam, yaitu PT Feni Haltim (FHT) yang seluruh sahamnya secara langsung maupun tidak langsung dimiliki oleh Antam.

Sementara itu, Public Relation PT Antam, Resna Handayani menyatakan, estimasi nilai proyek FeNi Haltim adalah US$1,6 miliar, termasuk US$600 juta untuk pembangunan pembangkit listrik berkapasitas 275MW yang akan dikembangkan oleh PT PLN (Persero). Di awal tahun 2011 Antam telah menjalin sinergi dengan PT PLN (Persero) meliputi kerjasama suplai energi selama 30 tahun untuk operasi dan infrastruktur proyek FeNi Haltim. "PT PLN (Persero) berencana untuk membiayai, membangun dan mengoperasikan pembangkit listrik untuk kebutuhan proyek Feni Haltim," ungkapnya.

Untuk membantu pendanaan proyek FeNi Haltim dan proyek pertumbuhan Antam lainnya, Antam telah menunjuk konsorsium financial arranger, yang terdiri dari Bank Mandiri, Bank Rakyat Indonesia, Mandiri Sekuritas, Goldman Sachs, Deutsche Bank, Sumitomo Mitsui Banking Corporation Ltd. dan Standard Chartered Bank. Konsorsium tersebut akan mendukung proyek FeNi Haltim dalam mendapatkan pendanaan dengan skim yang optimal untuk jumlah sampai dengan US$1 miliar, lanjut Resna. (SF)

Sumber: www.esdm.go.id

Pemanfaatan Batubara Sebagai Energi Alternatif

Komoditi Batubara merupakan kekayaan alam yang didalamnya terkandung nilai-nilai yang sangat bermanfaat untuk mensejahterakan rakyat, artinya adalah bahwa komoditi tersebut akan berguna bila diusahakan dan berproduksi. Salah satu Inti dari kegiatan proses pertambangan adalah produksi, karena dengan produksi tersebut akan berdampak pada penerimaan negara yang selanjutnya digunakan sebesar-besarnya untuk kemakmuran rakyat. Dalam konteks Internasional Emisi gas rumah kaca (green house gases) dianggap sebagai penyebab perubahan iklim global yang ditakutkan itu.  Sektor energi, khususnya kegiatan pembakaran bahan bakar fosil (batubara, minyak bumi, gas bumi) merupakan salah satu penyumbang  emisi gas  rumah kaca (khususnya karbondioksida, CO2) dan oleh karena itu, sektor ini akan terkena dampak langsung kesepakatan dunia mengenai manajemen perubahan iklim tersebut.

Dalam hal ini penggunaan komoditi batubara sebagai sumber energi Primer dimana Batubara memegang peranan penting dalam mewujudkan keamanan pasokan energi nasional, karena batubara  memberikan kontribusi 33% terhadap konsumsi energi nasional pada tahun 2025. Hal tersebut membuktikan bahwa era minyak bumi akan berakahir dan batubara akan mengganti peran utama minyak bumi sebagai energi utama dan akan dikelola baik pemanfatannya dengan Clean coal technology (CCT – teknologi batu bara bersih) merupakan kisaran dari opsi teknologi yang mampu meningkatkan kinerja lingkungan batu bara. Teknologi tersebut mengurangi emisi, mengurangi limbah dan meningkatkan jumlah energi yang diperoleh dari setiap ton batubara, dan menyelesaikan berbagai masalah lingkungan hidup. (nareshwara)

Penentuan Harga Batubara Untuk Pembangkit Listrik Mulut Tambang

Dalam rangka penyediaan listrik tenaga listrik yang berkesinanmbungan maka diperlukan formula harga batubara untuk pembangkit listrik mulut tambang. Hal ini terutama untuk menjamin ketersediaan batubara bagi pembangkit listrik mulut tambang yang akan mulai beroperasi di tahun 2012.

PLTU mulut tambang merupakan pembangkit yang dibangun didekat lokasi tambang. Dengan begitu maka harga batubara mulut tambang akan lebih murah karena tidak memerlukan ongkos angkut yang terlalu mahal.

Harga Acuan Batubara

HBA (US$/Ton)  109.29  FOB Vessel

HPB BATUBARA MARKER

NO  MEREK DAGANG/ BRAND
KUALITAS  TIPIKAL
HPB MARKER
(US$/ton)
CV (kcal/kg GAR)
Batubara Utama
1  Gunung Bayan I  7.000  10,0  1,0  15,0  117.58
2  Prima Coal  6.700  12,0  0,6  5,0  115.59
3  Pinang 6150  6.200  14,5  0,6  5,5  104.21
4  Indominco IM_East  5.700  17,5  1,6  4,8  89.12
5  Melawan Coal  5.400  22,5  0,4  5,0  84.24
6  Envirocoal  5.000  26,0  0,1  1,2  77.84
7  Jorong J‐1  4.400  32,0  0,3  4,2  62.76
8  Ecocoal  4.200  35,0  0,2  3,9  56.94