Tiket Pesawat Online

Bisnis Tiket Pesawat - http://www.tiket-network.com/?ref=sopokopi.

Medan Rental Car

Rental mobil di Medan, hubungi Abang Ido 081375884432 - Tirtanadi.com.

Tambang Batubara

Strip Coal Mining - kliktambang.blogspot.com.

Mineral

Kristal Fluorapophyllite - kliktambang.blogspot.com.

Coal Mining

Flathead coal mining - kliktambang.blogspot.com.

Tuesday, August 28, 2012

RALINK SYSTEM



Sistem RALINK merupakan sistem penjernih air yang menerapkan teknologi Reverse-Osmosis yang dikombinasikan dengan sistem filtrasi gravity yang ditujukan untuk aplikasi penyediaan air massal pada daerah bencana dan rawan air bersih. Desain terdiri atas 3 kelompok pengolahan.

Pengolahan mula
Sistem Reverse Osmosis (RO)
Mineralisasi
Pengolahan mula merupakan sitem filtrasi graviti 3 tingkat yang bertujuan untuk memisahkan kotoran yang tergantung dalam air yang bersifat sedimen dan mengurangu sampai batas aman kandungan logam terlarut seperti besi dan mangan. Tahap ini juga menghilangkan bau kurang sedap dari air baku. Hasil dari pengolahan mula adalah air layak mandi-cuci-dan kakus (MCK).

Pengolahan lanjut merupakan sistem filtrasi bertekanan 4 tingkat dan filtrasi sub-micron dengan teknik reverse-osmosis (RO) yang menghasilkan air layak minum dengan kandungan zat padat terlarut sangat rendah, bebas bakteri, dan bebas bau tak sedap akibat organisme dalam air.

Hasil dari proses pengolahan lanjut adalah air dengan kandungan zat padat rendah sehingga tidak mengandung ion-ion mineral yang justru dibutuhkan oleh tubuh dalam kadar yang tepat. Untuk itu di proses akhir dari sistem ini dilengkapi dengan proses pengembalian kandungan ion-ion mineral dengan kadar yang tepat melalui proses Mineralasis (Mineralizing).

Spesifikasi Sistem

Sistem : Pengolahan berbasis filtrasi untuk air minum darurat (Portable Water Plant)

Kostruksi : Compact, Portable & Affortable.

Kapasitas : 400 galon per hari atau 1200 galon/hari.

Sumber daya listrik : Panel Surya 24 VDC 1.120 W (400 galon/hari), 2.240 W (1200 galon/hari).

Bettere 24 V/300AH (untuk kapasitas 1200 galon/hari)

Dimensi : 54″ L x 30″ W x 46″ H.

Berat total : 312 kg dengan tanki kosong termasuk Panel Surya dan Battere.

Kapasitas penampung air : 65 galon (holding tank).

Portabilitas : Trailer 2 roda ditarik mobil.

Keterangan Hubungi Sopo Ido di email: ferry@sopoido.com

SEJARAH BATUBARA DUNIA

Periode Pembatubaraan

Periode Pembatubaraan Pertama (Anthracolithicum)

  • Dari Zaman Karbon Bawah sampai Zaman Permian.

  • Merupakan pembentukan batubara maha hebat (khususnya Zaman Karbon).

  • Sebagian besar terjadi pada belahan bumi bagian utara.

  • Contoh: Amerika Utara dan Eropa (kedalaman 3 mil dan membentang dari Scotlandia sampai Silesia (Polandia)).


Periode Pembatubaraan Kedua:

  • Dari Zaman Cretacius Bawah sampai Zaman Tersier.

  • Hampir seluruh Lignit dan Brown Coal terbentuk pada periode ini, kecuali batubara di Cekungan Moscow berasal dari Zaman Karbon Bawah.

  • Selanjutnya seluruh endapan gambut diasumsikan terjadi pada Zaman Kuarter.


Distribusi Endapan Batubara di Dunia:

  • USA

  • Inggris

  • Jerman

  • Rusia

  • China

  • Jepang

  • Australia

  • Afrika Selatan

  • Kanada

  • India


Beberapa Pertanyaan

  • Mengapa hanya pada periode tertentu saja batubara terbentuk?

  • Mengapa hanya pada tempat tertentu saja?

  • Bagaimana batubara yang berjauhan bisa dikorelasikan dan yang berdekatan tidak bisa?


Dijawab dengan:

  • Evolusi tumbuhan

  • Apungan benua, pemekaran lantai samudera, tektonik lempeng

STOCKPILE MANAGEMENT

QUALITY CONTROL & STOCKPILE MANAGEMENT


QUALITY CONTROL

Adalah management pengendalian kualitas batubara dari mulai data geology sampai batubara tersebut dikirim kepada end user.

 

GEOLOGY – MINE PLANNING – PRODUCTION – BARGING – PENGAPALAN

 

STOCKPILE MANAGEMENT

Adalah management pengelolaan penyimpanan batubara produksi di stockpile yang mempertimbangkan faktor-faktor kualitas maupun karakteristik batubara.




QUALITY CONTROL

Quality Control di suatu perusahaan tambang merupakan tanggung jawab semua bagian dari mulai Geology sampai Shipping. Tanpa keterlibatan semua bagian tersebut, tidak akan pernah tercapai penyelenggaraan pengendalian mutu atau quality control yang baik.

 

Versi cetak bisa dibaca disini.

GEOLOGI BATUBARA INDONESIA

Cekungan Batubara

Indonesia Barat

Lempeng India Australia bergerak ke utara menumbuk Lempeng Eurasia

Terbentuk Cekungan Tersier:

  • Paleogen             : Intramontana Basin, Continental Margin

  • Neogen                                : Foreland/Backdeep, Interdeep, Delta


Cekungan yang penting untuk batubara:

  • Laeogen Intercontinental Basin

  • Neogen Foreland Basin?Backdeep

  • Neogen Delta Basin


Batubara Paleogen terendapkan sebelum Transgresi dan Batubara Neogen terendapkan sesudah Regresi

Intramontana dan Foreland Basin berkembang di Sumatera, Kalimantan dan Jawa (yang di Jawa relatif kecil).

Delta terbentuk di Kaltim akibat Spreading Centre selat Makasar.

Di Jawa terjadi sedimentasi teristrial hanya di bagian barat saja (Pra Transgresi). Di bagian tengah dan timur sedimen marine langsung terendapkan di ayas batuan dasar pra-tersier.

Di Kalimantan Bagian Tenggara ada ckungan intermontana dengan sedimen darat.

Endapan Batubara paleogen yang terpeting

  • Ombilin (Sumbar)

  • Bayah (Jabar)

  • Pasir ( Kalimanatan Bagian Tenggara)

  • Pulau Sebuku (Kalimantan)

  • Melawai (Kal-Bar)

  • Sul-Sel


Cirinya:

  • Penyebaran terbatas (oleh graben)

  • Pengendapan bersamaan dengan aktivitas tektonik

  • Ketebalan bervariasi dan banyak lapisan

  • Selalu berkaitan dengan busur vulkanik

  • Hampir semua Autochton


Secara umum terjadi sedimentasi Neogen hanya pada Beckdeep. Siklus regresi berawal pada Miosen tengah, sedimentasi berubah dari laut dalam, laut dangkal, paludal, delta, kontinental. Sedimentasi berakhir pada Plio-Pleistosen. Dalam siklus regresi ini juga terjadi pengendapan batubara yang penyebarannya relatif luas.

Di cekungan Barito regresi sangat intensif (Warukin dan Dahor Formation) yang terendapkan langsing di atas Karbonat pada phase transgresi (Berai formation).

Pengendapan batubara pada cekungan Delta berbeda dengan pengendapan pada masa regresi di Sumatera. Cekungan Delta di Kaltim (Kutai dan Tarakan) Pengendapan langsung terjadi di atas Transgresi Eosin (karena perkembangan Delta)

Batubara Mahakam terendapkan pada:

  • Formasi Paluan dan Formasi Pulubalang (miosein Awal)

  • Formasi Balikpapan dan Kampung Baru (Miosin Pliosen)

Fasies Lingkungan Pengendapan Batubara

Faktor-Faktor Penentu Fasies Batubara

• Tipe Pengendapan

• Rumpun Tumbuhan Pembentuk

• Lingkungan Pengendapan

• Persediaan Bahan Makanan

• PH, Aktivitas Bakteri, dan Sulfur

• Temperatur

Baca selengknya disini.

SAMPLING

Stages of Mining Activities

PROSPECTING
MINE EXPLORATION
Mine FEASIBILITY STUDY
MINE DESIGN
DEVELOPMENT
MINE EXPLOITATION
MINERAL PROCESSING
MINE RECLAMATION
MARKETING

selengkapnya dapat didownload di sini atau file bahasa

Monday, August 27, 2012

Peluang Bisnis Usaha CNI



Usaha Mandiri CNI merupakan usaha kemitraan antara mitra usaha dengan PT CNI melalui system Multi Level marketing dimana individu tersebut kemudian membentuk sebuah jaringan kerja untuk memasarkan roduk/jasa.

Impian kita akan menjadi kenyataan jika kita punya kemauan untuk mengejarnya. Saya menginginkan mewujudkan impian untuk yang hidup lebih baik dari saat ini hingga nanti dan oleh karena itu saya mendaftarkan diri menjadi member (anggota) CNI.

Mengapa memilih MLM CNI ?

· CNI adalah perusahaan MLM lokal pertama di Indonesia dan perusahaan besar sehingga akan menjamin kelangsungan hidup bagi perusahaan dan anggota CNI sebagai mitra usaha CNI.

· CNI memiliki jaringan yang kuat dan tersebar di-seluruh pelosok Indonesia bahkan hingga manca negra.

· CNI memiliki manajemen yang berpengalaman dan handal dalam bidang Multi Level Marketing (MLM).

· Sesuai dengan falsafahnya, CNI, More Than Business” CNI menawarkan keseimbangan pada 7 (tujuh) Area Kehidupan, yaitu Kesehatan, Keluarga, Keuangan, Mental, Spiriritual, Sosial dan Karir.

· CNI memiliki sistem pelatihan yang sistimatis, yang dilakaukan terus menerus dan berkelanjutan sesuai perkembangan zaman.

· Marketing Plan CNI atau dikenal dengan Rencana Pengembangan Usaha (RPU) sudah terbukti dapat dicapai oleh pelakunya (Mitra Usaha CNI) dari berbagai latar belakang sosial.

· CNI memiliki produk yang berkualiatas, variatif dengan harga terjangkau. Produk CNI meliputi Suplemen Kesehatan, Makanan dan Minuman, Perawatan dan Kecantikan Diri, Kebutuhan Rumah Tangga, Peralatan Memasak, CNI Water Treatment & Parts, Pertanian, Paket Member Baru dan Produk Terbatas.

Menjadi Member CNI akan memperoleh Keuntungan-Keuntungan :

· Pembelian produk-produk CNI memperoleh harga discoun .

· Produk-produk CNI bisa dipakai sendiri beserta keluarganya dan juga dapat untuk dijual kepada teman, handai tolan dan orang lain.

· Member CNI bisa mengajak teman, handai tolan dan orang lain menjadi Member Baru (downline) untuk bekerjasama dalam pengembangan jaringan.

· Secara bertahap, Karier Member CNI akan mengalami kenaikan jenjang posisi sesuai hasil usaha masing-masing (pembelian produk-produk CNI dan pengembangan jaringan). Jenjang posisi mulai dari posisi Member CNI – Gold Member, Ruby Member, Pearl Member, Diamond Member, Double Diamnond Member hingga posisi Crown Member CNI.

· Mendapatkan Komisi dan Fasilitas Mitra Usaha CNI sesuai hasil usaha masing-masing Member CNI. Banyak komisi meliputi mendapatkan discoun 10 – 20 persen, Komisi Keuntungan Rabat (KR) 10 – 40 persen, Komisi Progresif (KP) 3 persen, Komisi Pengembangan Grup (KPG) 9 persen, Komisi Kepemimpinan (KP) 5 persen. Sedangkan fasilitas terdiri dari CNI Simpatik, mendapat program CNI berupa tunjangan pengobatan untuk kecelakaan lalu lintas. Leadership Training Seminar (LTS) – perjalanan ke luar negeri setelah mitra usaha minimal Ruby Member ke atas dengan tujuan negara sesuai dengan posisi masing-masing. Asuransi Personal Accedent merupakan fasilitas yang diberikan CNI kepada mitra usaha yang berprestasi. Bahkan jika sudah mencapai posisi tertinggi akan mendapat tambahan hospital cash plan (tunjangan rawat inap).

· Warisan, Usaha mandiri CNI merupakan usaha keluarga (suami, istri dan anak/ahli waris) yang juga merupakan usaha jangka panjang, dapat mewariskannya kelak pada anak-cucu (ahli waris).

Kesemuanya itu hanya didapat melalui Usaha Mandiri CNI dengan menjadi Member CNI.

Lantas, Bagaimana Cara Pendaftaran Member CNI bergabung dalam Usaha Mandiri CNI ?

Caranya mudah saja :

♦ Anda datang ke Kantor CNI daerah terdekat sekitar saya di daerah Bekasi alamat : KOMPLEK PERTOKOAN MITRA BEKASI BLOK E/20,JLN. IR. JUANDA NO. 151- BEKASI TIMUR- 17111 Telp. (021) 8816451, 8812026,Fax. (021) 8812047 > dan alamat daerah lain klik disini

♦ Beli Stater Kit yang berisi buku Paduan Memulai Usaha Mandisi CNI, buku produk Hidup Sehat & Sejahtera Bersama CNI, Satukan Hati Untuk Hidup Yang Lebih Baik, Kode Etik Peraturan Distributor, Info Produk Konsumen, buku Mengenal Lebih Dekat CNI dan Formulir Permohonan Keanggotaan / Official Distributor Application (ODAF)

♦ Pengisian formulir (ODAF) sesuai KTP dengan dilampirkan foto copy KTP.

♦  Ingat! pada item Data Sponsor/Up Line, Anda isi No. Kode : N-3784748 dan nama : Ferry Sahat Sahala N.

Bila Anda sudah bergabung menjadi Member bersama saya, berarti saya dan Anda adalah satu tim bekerjasama mencarikan Member Baru untuk ditempatkan dibawah Anda yaitu menjadi downline Anda. Berarti saya, Anda dan downline Anda menjadi satu Tim yang saling membantu carikan Member Baru untuk ditempatkan dibawah downline Anda yaitu menjadi downline-nya downline Anda dan seterusnya. Dengan demikian semakin kokoh kedalaman jaringan Anda yang berarti kesuksesan dalam Usaha Mandiri CNI secara bersama-sama.

♦ Kabar gembira mulai tahun 2009 ini bagai Anda yang hanya sebagai konsumen produk-produk CNI (bukan Member CNI) diberikan kebebasan untuk pembelian produk-produk CNI, Anda dapat membeli melalui Member CNI atau langsung ke Kantor CNI.

♦ Bagi Anda para konsumen produk-produk CNI yang ingin belanja langsung di Kantor CNI, dipersilahkan pakai saja referensi nomor saya Ferry Sahat Sahala N. (N-3784748). Silahkan Anda catat Ferry Sahat Sahala N. (N-3784748). Saat belanja katakan kepada karyawan CNI bahwa ANDA belanja menggunakan referensi nomor : N-3784748 Ferry Sahat Sahala N. Nama Anda dan nomor saya akan tercatat dalam cashbill CNI.

Selamat bergabung di CNI semoga sukses.

Terima Kasih

Hormat Saya

Ferry Sahat Sahala N.

Saturday, August 11, 2012

Gasifikasi Batubara

Coal gasification (Gasifikasi Batubara)  adalah sebuah proses guna merubah batu bara padat menjadi gas batu bara yang mudah terbakar (combustible gases) , setelah proses pemurnian gas-gas ini karbon monoksida (CO) , karbon dioksida (CO2), hidrogen (H), metan (CH4), dan nitrogen (N2) – dapat digunakan sebagai bahan bakar. Hanya menggunakan udara dan uap air sebagai reacting-gas kemudian menghasilkan water gas atau coal gas, gasifikasi secara nyata mempunyai tingkat emisi udara, kotoran padat dan limbah terendah.

Perjalanan Perubahan Batubara Menjadi Gas (Gasifikasi Batubara)

Pada tahun 1792, William Murdock seorang insinyur dari Skotlandia menkomersialisasikan dan memakai teknik memanaskan batu bara dalam sebuah tabung tanpa udara. Proses ini hanya mengubah sebagian dari batu bara menjadi gas dan residu kokas.

Pada 1873,Perubahan batu bara menjadi gas secara keseluruhan sudah dapet dilakukan dengan mereaksikan batu bara, udara, dan uap dalam sebuah tabung vertikal. Gas yang dihasilkan disebut gas producer, yang memiliki kandungan termal relatif rendah. pengembangan proses perputaran uap-udara memungkinkan produksi gas dengan kandungan panas lebih tinggi (gas air).

Tahun 1940,proses ini dikembangkan untuk memproduksi gas yang setara dengan gas air, dengan menggunakan uap dan oksigen murni sebagai reaktan. Proses selanjutnya adalah memadukan batu bara, oksigen murni, dan uap dengan tekanan tinggi untuk menghasilkan gas yang bisa diubah menjadi gas alam sintetis.

Proses modern yang umum depergunakan adalah memasukkan batu bara dalam tabung vertikal. Batu bara diproses pada bagian atas tabung bersama udara sedangkan uap dimasukkan di bagian bawah. Gas, udara, dan uap naik ke atas tabung dan memanaskan batu bara dan bereaksi menghasilkan gas. Abunya dipisahkan di bagian dasar tabung.
Dua proses lain biasa dikomersialkan adalah mereaksikan serbuk batu bara dengan uap dan oksigen. Proses Winkler mengaduk serbuk batu bara dengan gas reaktan. Proses Koppers-Totzek bekerja pada temperatur yang lebih tinggi

Friday, August 10, 2012

Perusahaan Batubara Kecil Siap Penuhi Pasokan PLN

Jakarta - Para pengusaha batubara skala kecil dan menengah di Indonesia mengaku siap untuk memenuhi kebutuhan batubara PLN yang diperkirakan bakal naik menjadi 57 juta ton tahun depan.

Hal ini disampaikan oleh Ketua Umum Asosiasi Pemasok Energi dan Batubara Indonesia (Aspebindo) Ferry Juliantono kepada detikFinance, Kamis (27/10/2011).

"Anggota kami siap. Tahun depan target produksi batubara kami kira-kira sekitar 60 juta ton," katanya.

Ferry mengatakan ke depan dia meminta adanya definisi yang jelas dari pemerintah soal harga acuan batubara sehingga tidak ada perbedaan penafsiran.

Aspebindo merupakan asosiasi perusahaan batubara baru yang anggotanya ada di 7 provinsi di Indonesia. Asosiasi perusahan skala kecil dan menengah batubara ini mempunyai anggota sebanyak 100 perusahaan.

"Perusahaan seperti kamilah yang pada kenyataannya sebagai contoh hampir dua per tiga atau dari seluruh pasokan batubara kepada PLN atau ekuivalen dengan kurang lebih puluhan juta ton dihasilkan dari perusahaan seperti kami," kata Ferry.

Di tempat terpisah, Direktur Energi Primer PLN Nur Pamudji mengatakan kebutuhan batubara PLN tahun depan naik sekitar 30% dari kebutuhan tahun ini.

Kenaikan kebutuhan batubara ini karena proyek pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) 10 ribu megawatt (MW) serta PLTU Tanjungjati B III dan IV beroperasi penuh tahun depan.

"Juga ada tambahan PLTU Kanci Cirebon 600 MW dan PLTU Paiton 800 MW," tukas Nur Pamudji.

Mitsubishi Incar Bisnis Konversi Batubara Jadi Gas di Sumatera

Jakarta - Mitsubishi Corp siap berinvestasi di Indonesia untuk proyek konversi batubara kualitas rendah menjadi gas. Perusahaan asal Jepang tersebut berencana memulai proyeknya di Sumatera pada 2012.

Demikian disampaikan oleh Wakil Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Widjajono Partowidagdo ketika ditemui di Kantor Menteri Perekonomian, Lapangan Banteng, Jakarta, Selasa (3/1/2012).

"Mistubishi akan bertemu dengan saya segera untuk membicarakan pengolahan batubara menjadi gas. Mereka rencananya membangun pabrik di Sumatera nantinya," kata Widjajono.

Menurutnya, gas yang nantinya dihasilkan dari pengolahan tersebut harga jualnya akan murah. Nantinya, bisa dimanfaatkan untuk sumber daya listrik.

"Mereka jual US$ 10 sen per kwh. Itu kan bisa murah sekali," ungkapnya.

Dikatakan Widjajono, gas tersebut nantinya akan dikirim melalui pipa yang sudah ada ke Pulau Jawa.

Kilang pengolahan Pengganti Gas Alam (Substitute Natural Gas/SNG) direncanakan selesai, dan mulai beroperasi di 2017.

"Indonesia memiliki cadangan batubara yang besar dengan kelembaban tinggi, dan kandungan energinya sedikit, sehingga sulit untuk dimanfaatkan. Mitsubishi bisa memanfaatkannya," jelasnya.

Hal ini dilakukan juga, sambung Widjajono karena batubara jenis ini bisa menggantikan produksi minyak bumi Indonesia semakin turun karena digunakan untuk suplai listrik.

"Saat ini produksi batubara kita melimpah namun 80% untuk ekspor. Kalau dipakai konversi kan bagus itu. Batubara bisa diubah jadi gas," jelas Widjajono.

Kebutuhan Batubara PLN Melonjak 34%

Jakarta - PT PLN (Persero) memperbesar porsi penggunaan batubara di 2012. Tahun depan internal PLN membutuhkan 39,6 juta ton batubara, atau naik 34% dibandingkan estimasi tahun 2011.

Menurut Direktur Utama PLN Nur Pamudji, sebanyak 39,6 juta batubara digunakan untuk mengoperasikan pembangkit listrik yang dimiliki PLN.

"39 juta ton ini untuk PLN aja, dan masuk dalam Rencana Kerja Anggaran Perusahaan (RKAP)," kata Nur Pamudji di kantor Kementerian BUMN, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta, Selasa (27/12/2011).

Ia menambahkan, sejatinya masih ada 12 juta ton batubara yang digunakan untuk pembangkit listrik swasta, dimana hasil listriknya dinikmati PLN. Jika memperhitungkan keduanya, maka kebutuhan batu bara tahun depan mencapai 51,6 juta ton.

Sementara itu, kebutuhan penggunaan gas tahun depan diperkirakan mencapai 356,36 terra BTU atau naik 25% dari realisasi 2011. Kemudian pengggunaan fuel mix 2012 sebesar 17,73%.

"Pasokan gas tambah. April akan beroperasi FSRU (floating storage and regasification unit) Teluk Jakarta, kata Pertamina. Hingga volumenya naik dari 300 terra BTU ke 356 terra BTU," ucapnya.

"Fuel mix ada perbaikan yang signifikan 17,7%, ditinjau dari pembangkitan PLN. Kebutuhan untuk PLTU naik 10 juta ton (batu bara)," tegasnya.

Ia menegaskan, perseroan juga terus menurunkan penggunaan energi bahan bakar minyak (BBM) secara signifikan. Tahun 2012, PLN hanya membutuhkan minyak 7,49 juta kilo liter, turun 30% dari estimasi konsumsi BBM 2011.

"Target bauran yang ketat ini untuk mendukung target persen dibanding estimasi realisasi BPP (Biaya Pokok Penyediaan) tahun 2011. Salah satu program prioritas PLN 2012 adalah menurunkan BPP dengan fokus memaksimalkan produksi listrik non BBM," imbuhnya.

Anak Usaha PLN Dapat 'Proyek' Angkut 7,3 Juta Ton Batubara di 2012

Jakarta - Anak perusahaan PT PLN (persero), PT Pelayaran Bahtera Adiguna (PT BAg) kembali mendapat 'proyek' pengangkutan batubara dari Tarahan Lampung ke beberapa PLTU 10.000 MW tahap 1 di Jawa yang telah beroperasi dan atau akan beroperasi tahun ini.

Sehingga total batubara yang akan diangkut PT BAg selama 2012 sebesar 7,3 juta ton per tahun. BAg sebelumnya juga mendapat tugas mengangkut batubara untuk PLTU Tanjung Jati B di Jepara Jawa Tengah.

Beberapa PLTU yang akan batubaranya diangkut BAg adalah PLTU Labuan Banten 2x300 MW, PLTU Suralaya Baru Banten 1x625 MW, PLTU Lontar Tangerang 3x315 MW, PLTU Indramayu Jawa Barat 3x330 MW, PLTU Rembang Jawa Tengah 2x315 MW, PLTU Paiton Jawa Timur 1x660 MW, PLTU Cilacap Jawa Tengah 1x660 MW, PLTU Pelabuhan Ratu Jawa Barat 3x350 MW dan PLTU Pacitan Jawa Timur 2x315 MW.

"Untuk merealisasikan ketersediaan armada yang digunakan yaitu Tug and Barge, Self Propeller Barge dan Vessel, selain diangkut dengan kapal milik sendiri, PT BAg juga melakukan Kerja sama Operasi (KSO) dengan beberapa mitra perusahaan penyedia transportasi laut," ujar Dirut PT BAg Bima Putrajaya dalam siaran persnya, Senin (23/1/2012).

Pengadaan kapal yang dibutuhkan pada tahun 2012 dan tahun tahun berikutnya dilakukan saat ini melalui second hand market dan dari galangan kapal. Dengan beroperasinya PLTU 10.000 MW secara bertahap hingga tahun 2014 maka kebutuhan batubara seluruh PLTU akan meningkat hingga 80 juta ton per tahun.

"PT BAg hanya akan mengangkut maksimal 20% dari kebutuhan batubara tersebut," tambah Bima.

Dengan semakin bertambahnya kargo yang akan diangkut, maka untuk memenuhi transpotasi yang handal ke PLTU milik PLN dan independent power producer (IPP), maka BAg membuka peluas KSO dengan para transportir dan dimulainya pembangunan armada berbagai type dari tug and barga, self propelller barge dan vessel dari industri galangan.

KM Kartini Baruna

Sebelumnya, bertepatan dengan telah beroperasinya PLTU Tanjung Jati B unit 3 dan 4, PT BAg telah memenuhi penugasan untuk menyediakan 2 kapal Panamax yaitu kapal motor (KM) Kartini Baruna dan Kartina Samudra untuk mengangkut batubara dari Bontang Coal Terminal dan Tanjung Bara Coal Terminal Kalimantan Timur, dengan volume 3,6 juta ton/tahun selama 20 tahun.

Kedua kapal panamax tersebut masing-masing berumur 6 dan 7 tahun, dengan panjang seluruhnya kurang lebih 225 meter, lebar sekitar 32 meter dan tinggi sekitar 19 meter. Kemampuan daya angkut untuk KM Kartini Baruna sebesar 75.600 DWT dan KM Kartini Samudra sebesar 73.600 DWT, dan kecepatan rata-rata hingga 13.5 KNOT, sehingga waktu tempuh dari loading port ke PLTU Tanjung Jati B sekitar 2.5 hari. Dengan mengoperasikan kapal yang relatif baru ini merupakan komitmen PBA untuk dapat menjamin keamanan pasokan batubara ke PLTU Tanjung Jati B unit 3 dan 4.

KM Kartini Baruna milik PT BAg, dioperasikan oleh ship management bereputasi internasional yaitu Anglo Eastern - Hongkong. Sedangkan KM Kartini Samudra merupakan hasil KSO antara PT BAg dengan PT Jaya Samudra Karunia.

Cadangan Batubara Cuma 3%, RI Malah Rajin Ekspor

Jakarta - Jumlah cadangan batubara Indonesia saat ini cuma 3% dari jumlah cadangan dunia. Namun sebanyak 70-75% malah dieskpor ke luar negeri dan sisanya untuk domestik.

Direktur Pembinaan Pengusahaan Batubara Edi Prasojo mengatakan untuk meminimalisir tingginya ekspor batubara, pemerintah juga sedang menyusun peraturan larangan ekspor batubara.

Lewat aturan tersebut, kebutuhan dalam negeri bisa diprioritaskan dan meningkatkan kadar batubara berkualitas rendah (low rank coal) agar lebih memiliki nilai tambah. Menurut Edi, ekspor batubara diprediksi masih berlanjut hingga 2014 dan akan merugikan kebutuhan batubara dalam negeri.

Pada kuartal I-2012, produksi batubara Indonesia menembus 90 juta ton. Perlu dibuat regulasi larangan ekspor karena batubara diproyeksikan menjadi prioritas utama seiring penggunaan energi alternatif.

"Jumlah cadangan kita terbatas karena hanya tiga persen dari cadangan dunia. Kita harus sadar ini. Dibandingkan cadangan dunia, kit itu hanya tiga persen. Makanya kita harus optimalkan," kata Edi di Jakarta, Selasa (17/4/2012).

Dia menambahkan, untuk mendukung kebutuhan batubara dalam negeri, pemerintah akan berkoordinasi dengan instansi ataupun perusahaan batubara di tiap daerah. Agar produksi batubara bisa terarah secara efisien dan berjangka panjang. Kebutuhan batubara dalam negeri pun diharapkan secara bertahap bisa seimbang dengan angka ekspor.

"Ya, setidaknya sama. Kita kan maunya seimbang. Jadi, semua pihak harus terlibat. Misalkan pemerintah daerah, dan perusahaan batubara tersebut. Kita harus lihat dan sadar kalau cadangan batubara kita juga terbatas," ujarnya.

Wamen ESDM: Salah Alamat Churchill Gugat Presiden SBY Rp 18 Triliun

Jakarta - Gugatan Churchill Mining Plc terhadap pemerintah Indonesia termasuk Presiden SBY US$ 20 miliar atau Rp 18 triliun ke Pengadilan Arbitrase Internasional dinilai salah alamat.

Wakil Menteri ESDM Rudi Rubiandini mengatakan, sebetulnya sengketa izin tambang Churchill di Kalimantan Timur bukan kesalahan pemerintah daerah, melainkan masalah bisnis antara Churchill dengan PT Ridlatama (perusahaan nasional).

"Duduk masalahnya ini bukan dengan pemerintah, tetapi urusan bisnis antara Churchill dengan perusaaan nasional Ridlatama," kata Rudi dalam pesan singkatnya kepada wartawan, Selasa (3/7/2012).

Sehingga, kata Rudi, bila terjadi masalah antara keduanya seperti pemalsuan atau informasi yang salah, seharusnya antara keduanya diselesaikan secara perdata.

"Karena urusan bisnis, seharusnya permasalahan keduanya diselesaikan secara perdata, karena akar masalahnya antara Churchill sendiri dengan Ridlatama, karena diduga ada pemalsuan surat," jelas Rudi.

Namun kalaupun surat-surat yang dipegang keduanya benar dan bukan palsu, Rudi mempersilakan pihak Ridlatama yang berperkara dengan Bupati Kutai Timur.

"Kalau pun suratnya asli, pihak Ridlatama silakan berperkara dengan Bupati Kutim, kalau memang ada ketidakadilan terjadinya pemutusan sepihak (Izin Usaha Pertambangan yang dicabut) dilakukan sepihak, tentunya pihak bupati tidak serta merta melakukan pencabutan izin tanpa sebab dan data yang akurat," jelasnya.

Selain itu, kata Rudi, paling terpenting adalah tidak ada hak Churchill memperkarakan dengan pihak Kabupaten, apalagi dengan pemerintah atau presiden.

"Izin yang dicabut milik Ridlatama, perusahaan nasional, tidak ada kaitannya dengan Churchill, lantas kenapa presiden yang diperkarakan di Pengadilan Arbitrase Internasional," kata Rudi.

Churchill menuding, pemerintah Provinsi Kalimantan Timur telah menyita aset miliknya tanpa adanya kompensasi yang layak. Churchill juga berupaya melakukan negosiasi masalah ini sejak dua tahun silam.

Churchill memulai eksplorasi batubara sejak 2008. Perusahaan tambang ini terjun ke Kalimantan dengan cara akuisisi 75% perusahaan lokal bernama Ridlatama Group, yang memperkirakan ada cadangan batubara sebesar 2,73 miliar ton.

Dengan cadangan itu, potensi penghasilan perusahaan bisa mencapai US$ 700 juta-US$ 1 miliar per tahun, dalam 20 tahun ke depan.
Tetapi empat Izin Usaha pertambangan (IUP) milik Ridlatama itu dicabut oleh pemerintah daerah.

Tidak tanggung-tanggung, Churchill meminta ganti kerugian atas hilangnya keuntungan mereka kepada Indonesia sebesar US$ 2 miliar atau Rp 18 triliun. Gugatan kerugian ini adalah yang terbesar sepanjang sejarah Indonesia.

Isran Noor, selaku Bupati Kutai Timur sempat menyatakan, alasan pencabutan izin tersebut karena adanya temuan Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) tahun 2006–2008, yang mengindikasikan adanya IUP palsu.

Selain itu, empat konsesi eksplorasi tambang yang dilakukan Churchill tersebut juga berada di atas hutan produksi, sehingga harus ada izin dari Menteri Kehutanan. Nah, Menteri Kehutanan ternyata tidak pernah mengeluarkan izin tersebut.

SBY: Akibat Salah Urus, Ribuan Izin Pertambangan di Daerah Bermasalah!

Jakarta - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) meminta para Gubernur di daerah segera menertibkan Ribuan Izin Usaha Pertambangan (IUP) bermasalah yang dikeluarkan Bupati/Walikota. Pasalnya kondisi tersebut bagai bom waktu yang menghambat investasi di Indonesia.

"Khusus Pertambangan Mineral dan Batu Bara banyak ribuan bukan ratusan lagi Izin Usaha Pertambangan yang dikeluarkan Bupati/Walikota yang bermasalah," kata Presiden SBY kepada Wartawan usai Memimpin Rapat Kabinet di Kantor Pertamina Pusat, Selasa (7/8/2012).

Dikatakan Presiden SBY, hal ini harus segera diselesaikan segera, pasalnya ini menghambat segalanya dan menjadi bom waktu jika tidak segera ditertibkan.

"Saya minta kepada Gubernur berdasarkan undang-undang untuk menertibkan segera izin-izin pertambangan ini. ini tentu tidak bagus, menghambat segalanya, bagai bom waktu," ucap Presiden.

Diakui Presiden, diera demokrasi saat ini, banyak masalah yang terjadi dikarenakan kewenangan Bupati/walikota dalam melaksanakan kewenangannya.

"Ini juga bertujuan untuk mengamankan negeri kita dari manajemen salah urus di era reformasi ini," tandasnya.

Mendagri: Perizinan Pertambangan akan Dikontrol Pemerintah Pusat

Jakarta - Imbas otonomi daerah berdampak bebasnya Kepala Daerah mengeluarkan izin pertambangan, tak jarang terjadi kasus tumpang tindih lahan. Bahkan salah satu yang paling disorot adanya gugatan Churchill Mining Plc kepada pemerintah sebesar US$ 2 miliar.

Hal ini untuk menghindari hal itu terulang kembali, nantinya semua perizinan pertambangan akan dikontrol pemerintah pusat.

"Semua perizinan pertambangan yang akan dikeluarkan Pemerintah Daerah akan dikontrol Pemerintah Pusat juga," kata Menteri Dalam Negeri, Gamawan Fauzi ketika ditemui di Kantor Kamar Dagang dan Industri Indonesia (Kadin), Jakarta, Rabu (25/7/2012).

Jadi nantinya kata Gamawan kepala daerah tidak seenaknya mengeluarkan izin tanpa sepengetahuan Pemerintah Pusat. "Kewenangannya tetap di daerah, kepala daerah tetap berwenang keluarkan izin tambang, tetapi ada kontrol dari pemerintah pusat juga nanti," ujarnya.

Pasalnya selama ini kata Gumawan, Kepala daerah begitu bebas dan sesuai aturan memang dibiarkan oleh pemerintah pusat.

"Jadi selama ini sangat bebas, tidak ada kontrol dari pemerintah pusat, nah kali ini nanti kita akan perketat dengan ikut mengontrol keluarnya izin tersebut," jelasnya.

Menurut Gamawan, alasan dibalik itu semua, agar peristiwa Churchill tak terulang lagi, Presiden RI digugat di pengadilan arbitrase internasional akibat kasus tersebut.

"Tapi kasus Churchill kepala daerahnya tidak salah, dia benar karena aturannya memang ada, dan dia tetap bertanggung jawab atas semua izin yang di keluarkannya, tetapi ini jangan sampai terjadi ke daerah lain, kasihan presiden lagi nanti yang digugat lagi," tandas Gamawan.

Tambang Emas Hitam di Tanah Borneo Untuk Negara

Banjarmasin - Sekitar 200 km dari Banjarmasin dapat ditemui sebuah lubang besar, luasnya hampir 2500 hektar. Itulah tambang batu bara terbesar milik PT Adaro Energy Tbk (ADRO) yang terletak di Kecamatan Tanjung, Banjarmasin, Kalimantan Selatan. Nama blok tambang batu bara itu adalah Tutupan.

Dari dua blok tambang lain yang dimiliki PT Adaro Energy, yaitu Paringin dan Wara, Tutupan memberikan kontribusi batu bara terbesar bagi perusahaan tambang ini. Ketebalan batubara di Tutupan umumnya mencapai 10 sampai 50 meter dengan kemiringan lapisan sekitar 45 – 50 derajat.

"Terlihat garis-garis hitam yang miring, itu adalah batu bara. Kalau dihitung-hitung, total batu bara yang ada di sini itu sekitar 125 meter ke dalamannya, jadi meskipun ditimbun tanah, tetap akan berlubang. Lubang tambang tidak akan tertutup seperti semula namun sebagiannya akan difungsikan sesuai kebutuhan. Misalnya untuk wisata air dan lainnya," ujar Sekretaris Perusahaan PT Adaro Energy, Devindra Ratzarwin dalam kunjungan ke Tambang Tutupan, Tanjung, Banjarmasin, Rabu (8/8/2012).

Tambang ini tidak terpisah jauh dari perumahan warga yang mayoritas bekerja sebagai petani karet. Namun, arus tambang ini memiliki jalur sendiri yang terpisah dari jalan umum milik warga sekitar sehingga tidak mengganggu kehidupan penduduk.

Luas kawasan tambang ini sendiri mencapai 5.000 hektar termasuk beberapa pos untuk menimbun batu bara yang telah dikeruk. Batu bara yang sudah dikeruk dari tambang dimasukkan ke dumptruck untuk diletakkan ke tempat penyimpanan untuk kemudian diambila oleh truk gandeng ke pelabuhan.

Di pelabuhan, pecahan batu bara ini kemudian disamakan ukurannya sekitar 5 cm dengan sebuah alat. Kemudian barulah batu bara tersebut dimasukkan ke kapal tongkang untuk menyeberangi sungai selama hampir 36 jam untuk sampai ke laut. Dari sana, batu bara-batu bara ini disalurkan ke negara-negara pengekspor.

Ciri khas dari batu bara di tambang Tutupan ini adalah batu bara tersebut tidak menghasilkan gas-gas yang berbahaya karena kandungan sulfurnya yang rendah. Inilah yang membuat PT Adaro mengklaim batu bara miliknya itu sebagai “Envirocoal” yaitu batubara ramah lingkungan.

"Kalau terlalu banyak sulfur maka dapat menyebabkan hujan asam, sedangkan kadar sulfur dalam batu bara ini hanya 0,01 persen, sementara yang lain mencapai 4 persen. Selain itu, abunya juga sedikit hanya 2-3 persen. Hal ini berarti sisa pembakarannya tidak banyak," ujarnya.

Devindra menambahkan untuk mengelola tambang tersebut ditariklah sekitar 70 persen lebih pegawai lokal. Maksudnya, pegawai kelahiran Kalimantan.

"Berdasarkan data Desember 2011, terdapat 20 ribu tenaga kerja di tambang ini. Lebih 70 persennya lokal, jadi kalau ibunya Jawa, bapakny Sumatera, tapi anaknya lahir di Kalimantan, itu bisa dibilang lokal," ujarnya.

Sementara itu, untuk penduduk sekitar yang bertani karet, perusahaan tambang ini juga turut memberikan bibit unggul karet.

Devindra pun menyatakan PT Adaro telah memenuhi Domestic Market Obligation untuk memenuhi keperluan batu bara dalam negeri yang dipatok sekitar 25-30 persen dalam perjanjian dengan pemerintah.

"Ada yang kita suplai ke PLTU Jawa Bali dan Industri semen serta pulp," jelasnya.

Perusahaan ini pun juga mengklaim patuh membayar kewajiban berupa pajak dan royalti kepada pemerintah. Berdasarkan data kuartal I tahun ini, kontribusi kepada negara berupa pajak dan royalti sekitar 70 persen dari labanya.

"Ada sekitar 13,5% diberikan kepada pemerintah dalam bentuk royalti dan 45% pajak penghasilan, ini kita berikan kepada pemerintah, katakanlah secara ilustrasi, kami menghitung hampir 70% diberikan kepada pemerintah, kami dan pemegang saham hanya menikmati 30% dari yang dihasilkan," jelas Presiden Direktur PT Adaro Garibaldi Thohir usai RUPS di Jakarta, beberapa bulan lalu.

Untuk tahun 2011, Garibaldi menyatakan telah memberikan Pajak Penghasilan US$ 450,5 juta dan royalti sebesar US$ 405,4 juta. Totalnya setara Rp 7,7 triliun.

"Secara gambaran besar kami bayar royalti dan pajak dan dana-dana CSR hampir US$ 900 juta dolar pada tahun 2011. Itulah kontribusi kami sebagai perusahaan Indonesia, kami ingin jadi perusahaan terkemuka di mining dan energi," tandasnya.

Kewenangan Izin Pertambangan Diusulkan Kembali Seperti Era Soeharto

Jakarta - Guru Besar Universitas Indonesia (UI) Fakultas Hukum, Hikmahanto Juwana menyarankan jika pemerintah benar-benar ingin menertibkan izin usaha pertambangan (IUP) yang bermasalah, maka Undang-Undang Nomor 4/2009 tentang Mineral dan Batubara (Minerba) harus direvisi.

"Kalau mau menertibkan Izin Usaha Pertambangan, Undang-undang Minerba harus segera direvisi," kata Hikmanto di Gedung DPR/MPR, Kamis (9/8/2012).

Dikatakan Hikmanto, jika UU minerba direvisi maka harus ada ketentuan yang mengatur bahwa kewenangan Bupati/Walikota dicabut terkait izin pertambangan.

"Dengan merevisi UU Minerba, maka bisa juga mencabut kewenangan kepala daerah untuk mengeluarkan IUP, dan nantinya kewenangan tersebut bisa diserahkan ke Gubernur atau Pemerintah pusat seperti zaman Soeharto dulu," ucapnya.

Menurutnya, dengan IUP diserahkan ke Gubernur, paling tidak izin yang diberikan masih bisa dikontrol pemerintah pusat.

"Apalagi jumlah Gubernur yang hanya sekitar 33 orang masih relatif mudah dikendalikan dibandingkan ratusan bupati/walikota, apalagi Gubernur merupakan wakil Pemerintah Pusat di daerah," ujarnya.

Bahkan jika ingin cepat, kata Hikmanto pemerintah bisa mengeluarkan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-undang (Perpu).

"Tapi kalau revisi terlalu lama, pemerintah bisa mengeluarkan Perpu, bahkan Perpu tersebut bisa berlaku surut dan wajib ditaati," tandasnya.

Sebelumnya Presiden Susilo Bambang Yudhonoyo meminta Gubernur segera menertibkan Izin-Izin Usaha Pertambangan bermasalah yang jumlahnya hingga ribuan akibat salah urus manajemen pemerintahan yang dilakukan Bupati/Walikota.